Selasa, 04 Agustus 2015

Dinamika Blogwalking Dan Berkomentar Di Dunia Maya

Ketika sebagian hari-hari kita telah diisi oleh kegiatan nge-blog, maka ikutannya tentu banyak. Kita harus memikirkan bagaimana caranya membuat artikel berkualitas, template yang menarik sekaligus baik, trafik yang tinggi, dan tentu saja pergaulan di antara sesama Blogger.

Dalam topik tentang pergaulan di antara sesama Blogger kita mengenal istilah Blogwalking. Atau bila di-Indonesia-kan bisa saja menjadi "Kunjung Blog". Bila dilakukan dengan baik, maka kegiatan Kunjung Blog ini  sungguh bermanfaat

Blogwalking adalah kegiatan mengunjungi blog orang lain, tujuannya adalah salah-satu atau semua dari yang berikut ini :
  1. Mencari referensi, berita, atau pengetahuan baru tentang sesuatu,
  2. Berharap mendapat kunjungan balik dari pemilik blog yang dikunjungi.
Kita ambil yang positifnya saja seperti di atas, walaupun pada kenyataannya ada pula yang melakukan blogwalking dengan niat buruk, misalnya saja menyebar spam atau link tidak senonoh.

Kegiatan blogwalking bila dilakukan dengan penuh etika maka sebenarnya tidak perlu memberlakukan peraturan khusus. Dengan kata lain bila berbicara soal etika maka sifatnya adalah normatif dan tidak perlu diformalisasi. Persis seperti hukum adat di masa lampau, tidak dirinci secara tertulis tapi diikuti turun-temurun.

Ah, tapi walau bagaimana kita akan jatuh juga pada kepentingan menulis dan membaca bila urusannya dengan blog atau website. Seperti saya ini contohnya, berniat menjelaskan etika blogwalking tetap saja dengan tulisan. Tetap saja jadi tertulis. Hehehe.


Lalu apa sajakah yang sekiranya patut menjadi etika saat blogwalking? Inilah selengkapnya :


  1. Baca hingga paham apa yang ditulis pada blog yang anda kunjungi. Bila tulisan tersebut tentang tutorial yang belum anda ketahui atau belum anda praktekkan maka praktekkan terlebih dahulu, jangan langsung berkomentar. Praktekkan hingga ada hasilnya. Langsung berkomentar tanpa membaca terlebih dahulu tentu tidak baik. Apalagi jika isi komentar kita hanyalah kalimat sapaan salam kenal dan pujian singkat saja seperti "salam kenal gan, nice info. makasih ya, dan kunjungi blog ane di mari : http://...bla...bla...bla...
  2. Hasil praktek anda tadi bisa dijadikan bahan untuk memberi komentar. Sungguh lebih baik bila dalam komentar tersebut disertakan link atau screen shot yang menunjukkan hasil praktek anda tadi. dengan cara seperti ini maka anda telah memberikan komentar yang relevan.
  3. Bila tulisan yang anda baca tersebut berisi tutorial yang pernah anda praktekkan, dan andapun pernah menuliskannya, maka anda bisa langsung berkomentar. Berkomentarlah secukupnya, jangan terlalu panjang juga jangan terlalu pendek. Sertakan link tulisan anda untuk perbandingan. Dengan demikian bila ada perbedaan cara maka kedua-belah pihak bisa saling mengisi.
  4. Dengan cara anda memberikan link yang relevan sebagai bagian dari komentar, maka sesungguhnya secara tidak langsung anda sedang menawarkan kunjungan balik atau kunjungan balasan. Saya perjelas tentang link yang relevan sebagai bagian dari komentar, itu artinya anda memberikan komentar bla bla bla sambil membubuhi link.
  5. Hindari memberikan komentar yang jaka sembung bawa golok alias tidak relevan, hehehe. Komentar yang tidak relevan itu misalnya saja si penulis menjelaskan tentang antivirus terbaru, tapi komentar anda malah hanya berisi copasan link tentang penawaran jadi agen pulsa. Tanpa bla bla bla pula, benar-benar hanya memberikan link. Nah kalau yang seperti ini apa bedanya dengan spammer. :-)
  6. Bila perlu anda bisa memberikan komentar pada komentar. Sekarang sudah banyak blog yang menyediakan fasilitas thread comment, pada blog WP berbayar misalnya. Namun memberikan komentar pada komentar harus dibatasi agar pemilik blog tidak terkesan "dicuekin".
  7. Berkomentarlah dengan sopan dan jujur apa adanya. Tidak perlu menggunakan bahasa baku, menggunakan bahasa gaul atau bahasa santaipun bukan masalah selama tetap menjaga sopan-santun.
  8. Yuk tinggal kita praktekkan blogwalking beretika ini. :-)


Sobat blogger, tulisan ini tidak diniatkan untuk menggurui. Ini hanya semacam ajakan saja koq. Dan saya yakin sobat sekalian bisa menerimanya. Saya menulis ini semata-mata agar kita bisa mengambil manfaat semaksimal mungkin dari kegiatan blogwalking.

Apa yang saya tulis ini tentu saja bisa diterapkan bukan hanya pada kegiatan blogwalking tetapi pada kegiatan apapun yang berpotensi dikomentari.  Status bergenre serius di facebook misalnya. Ya, karena selain untuk sekedar bersantai ria dengan memosting sesuatu yang ringan dan yang lucu, tidak jarang digunakan untuk hal yang serus pula.

Baiklah, mari kita membahas isu yang lain terkait dengan berkomentar.

Pentingkah Berkomentar Pada Sebuah Postingan di Blog atau Website - Bila Google yang menjadi rujukan, maka hingga sekarang saya belum menemukan satupun klausul dari mereka yang menyatakan bahwa komentar pada sebuah postingan adalah sesuatu yang meningkatkan nilai di mata Google. Namun bila pernyataan saya ini keliru, artinya ada di antara anda yang menemukan klausul dari Google tentang pentingnya sebuah komentar, maka saya siap dikoreksi.


Hingga hari ini saya masih berpatokan pada pernyataan Google yang menyebutkan bahwa trafik organik atau penelusuran organik adalah yang terpenting. Itupun masih dengan catatan bahwa kunjungan, trafik, atau penelusuran langsung sejatinya adalah memiliki grade tertinggi karena berkaitan dengan popularitas suatu situs.

Kita buat dua asumsi yaitu :

  1. Anggap saja pada hari ini sebuah postingan anda dibaca oleh 100 orang dengan sungguh-sungguh, artinya mereka membaca artikel anda hingga tuntas. Setelah membaca hingga tuntas tersebut tidak ada satupun yang berkomentar. Mereka memperoleh link terhadap postingan anda tersebut dari hasil searching di search engine.
  2. Kemudian hari berikutnya anda membuat lagi sebuah artikel. Kali ini dibaca oleh 200 orang dan mendapat 50 komentar. Mereka memperoleh link postingan anda tersebut dari hasil share anda ke jejaring sosial. Pertanyaannya : Manakah yang lebih baik di mata Google?

Terhadap pertanyaan ini maka jawabannya adalah jelas bahwa yang nomor (1) adalah jauh lebih baik.

Jika demikian akan timbul pertanyaan susulan tentang seberapa penting sih komentar pada suatu postingan? Jawabannya : Bisa sangat penting bila memenuhi sejumlah catatan. Dalam hal ini syarat dan ketentuan berlaku.

Komentar bisa dianggap penting dalam hal dan jika :
  1. Isinya relevan dan merupakan feedback bagi sebuah postingan atau artikel,
  2. Mampu melahirkan simbiosis mutualisma. Artinya ketika seseorang berkomentar pada suatu postingan maka ia memperoleh kunjungan balik,
  3. Komentar yang banyak pada suatu postingan bisa menambah moral atau semangat, termasuk semangat silaturahmi.
Jadi, inti dari komentar adalah lebih menyentuh pada aspek interaksi antar manusia, dan ini sama pentingnya dengan aspek mengoptimalkan SEO bagi search engine.

Begitulah, pada dasarnya seorang blogger dituntut untuk mampu melayani dua pihak yaitu :
  1. Terhadap sesama manusia ia harus menyajikan artikel yang baik, bermanfaat, berkualitas. Kemudian menjaga interaksi dengan saling berkomentar dan berbagi.
  2. Terhadap search engine ia harus menyajikan SEO, dengan demikian search engine akan lebih menyayangi blog dia.
Bila anda telah selesai membaca artikel saya ini, kemudian anda berkomentar pada kolom yang telah disediakan, maka saya tidak akan lupa untuk balas berkunjung ke blog anda. Tentu saja tanpa anda harus menyertakan link aktif pada komentar tersebut. Ya, salah-salah dikira spam nanti, terlebih bila asal menaruh link tanpa ada penjelasan awal. Asalkan profil Google anda muncul pada komentar, tentu saya bisa melacak yang mana blog anda.

Blog Walking Yang Salah Kaprah Bisa Sangat Merugikan - Hingga hari ini saya belum menemukan definisi resmi atau baku dari Blog Walking, tetapi bila merujuk pada struktur istilahnya maka bisa diartikan sebagai sedang mengunjungi blog orang lain. Dan itu sama-sekali tidak bisa diartikan sebagai saling mengunjungi blog. Dan bila maksudnya adalah saling berkunjung blog maka mestinya diistilahkan sebagai mutual blog walking. Atas dasar pengertian ini maka biarlah saya memberi definisi sendiri. Yang penting secara kaidah bahasa bisa dipertanggungjawabkan.


Definisi Umum Blog Walking : Blog Wakling adalah kegiatan mengunjungi blog orang lain. Saat berkunjung itulah seseorang bisa membaca artikel-artikel yang ada, berkomentar, mengklik iklan, bahkan hingga menghubungi pemilik blog. 
Definisi Natural Blog Walking : Natural Blog Walking adalah mengunjungi blog orang lain tanpa adanya komitmen apapun. 
Definisi Mutual Blog Walking : Mutual Blog Walking adalah kegiatan saling mengunjungi blog yang didahului oleh adanya kesepakatan atau komitmen. Tentu saja tujuannya adalah saling menguntungkan.

Demikianlah definisi dari ketiganya. Dan sekarang kita akan membahasnya satu per satu.

Natural Blog Walking
Selain kebutuhan atau hasrat untuk menulis, maka biasanya seorang blogger juga memiliki hasrat untuk membaca. Pada saat keinginan untuk membacanya itu muncul, maka salah-satu upaya untuk memenuhi hasrat tersebut adalah dengan melakukan blog walking. Jika demikian, maka sebenarnya blog walking itu tidak berbeda esensinya dengan ketika seseorang datang ke toko buku atau perpustakaan. Kemudian ia mencari buku yang diinginkan atau dibutuhkannya. Maka terkait dengan blog walking ini sama-sekali tidak ada penekanan atau komitmen untuk saling mengunjungi.

Mutual Blog Walking
Mutual Blog Walking adalah istilah yang saya gagas sendiri karena merasa kurang bila hanya menggunakan istilah blog walking atau natural blog walking ketika ada komitmen saling berkunjung blog.

Menurut saya, ketika sebelum melakukan blog walking ada sejenis ajakan untuk berkomitmen saling mengunjungi, maka sudah tidak dapat lagi digolongkan sebagai blog walking yang alami atau natural blog walking. Dan karena tujuannya adalah saling menguntungkan maka dapat disebut sebagai Mutual Blog Walking. Lalu bagaimana caranya agar tujuan saling menguntungkan tersebut tercapai?

Saling kunjung blog yang asal-asalan sangat berpotensi untuk merugikan kedua-belah pihak atau merugikan sejumlah pihak yang terlibat. Ketika blog seseorang dikunjungi secara sambil lalu, dibacapun tidak artikel-artikelnya, dan yang penting meninggalkan komentar basa-basi, maka akan timbul rasio pentalan atau bounch rate yang tinggi pada blog yang bersangkutan.

Kesimpulan dari tulisan atau artikel ini adalah sebuah ajakan untuk benar-benar memaksimalkan blog walking. Inti dari caranya adalah : buka link yang ditawarkan, baca artikelnya hingga tuntas, baru berikan komentar yang relevan. Atau tidak berkomentarpun tidak masalah sebenarnya, karena yang benar-benar memberikan keuntungan dari segi sesi kunjungan adalah apabila artikel-artikel pada suatu blog benar-benar dibaca isinya.

Jangan pernah mengajak atau menerima ajakan blog walking apabila kita tidak siap membaca artikel-artikel orang lain. Hal yang paling utama dari sebuah blog walking adalah bukan kepada seberapa cepat anda merespon ajakan tersebut melalui sebuah komentar, melainkan seberapa besar kesediaan anda untuk, sekali lagi, berlama-lama membaca artikel orang lain.

Demikian sekedar opini ringan dari saya. Kurang dan lebihnya mohon maaf. Dan mari kita bersama-sama meningkatkan kualitas interaksi di antara para blogger.

Upload Artikel Tanpa Berbagi Di Media Sosial Adalah Sejenis Uji Nyali 

Nampaknya saat ini telah menjadi tradisi bagi para blogger untuk menyempatkan diri berbagi tulisannya di media sosial secara intens. Tidak cukup hanya mengandalkan auto share ke Facebook Page dan beranda pribadi, merekapun melakukan manual share ke grup-grup atau halaman-halaman yang diikutinya. Hal ini tentu saja cukup bermanfaat dalam hal memperoleh trafik umum, tetapi bukan trafik organik.

Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa trafik organik adalah trafik yang diperoleh dari hasil pencarian di search engine. Lalu dapatkah kita memperoleh hasil 100% untuk trafik organik? Jawabannya adalah sangat bisa. Caranya hanya satu, uploadlah artikel tersebut tanpa ditindaklanjuti oleh berbagi di media sosial. Dan kalaupun tetap ada dorongan untuk melakukan share maka cukuplah di Google++

Melakukan share ke jejaring sosial seperti Facebook sebenarnya bukan tanpa resiko. Dan resiko yang dimaksud adalah kecilnya prosentasi trafik organik. 

Anggap saja pada suatu hari anda memiliki trafik organik sebanyak 100, kemudian memiliki trafik dari jejaring sosial sebanyak 500, maka itu berarti anda mempunyai trafik umum sebanyak 600. Prosentase trafik organik anda adalah 100/600 atau sekitar 17% bila dilakukan pembulatan.

Lalu apakah kecilnya prosentase ini memengaruhi penilaian Google terhadap kinerja situs anda? Saya ragu untuk mengatakan ya ataupun tidak.  Belum ada satupun pernyataan resmi Google yang membahas tentang hal ini. Yang jelas bila ingin meningkatkan trafik maka yang disarankan oleh Google adalah berbagai tools milknya seperti Google++ dan Google AdWord. Dan besar kemungkinan bahwa trafik dari Google++ atau Google AdWord akan dikonversi menjadi lalu lintas organik.

Bila kita menapikan angka prosen tadi, dan ingin pada angka kuantitatif, maka untuk bisa mulus diterima oleh Google Adsense misalnya, butuh rata-rata 250 kunjungan organik per hari. Itu setelah parameter lainnya terpenuhi seperti orisinalitas artikel dan lain-lain.

Ada satu hal yang sangat kentara pada dunia blogging ini, yaitu fakta bahwa beberapa blogger master yang sudah cukup ternama nampak enggan bila harus berbagi di grup-grup Facebook yang marak. Andaipun mereka berbagi maka yang dilakukannya adalah melalui auto share ke Facebook Page yang dikelolanya. Tentang hal ini saya hanya berasumsi bahwa itu semua bukan terdorong oleh keangkuhan tetapi hanya untuk menghindari apa yang disebut tingginya rasio pentalan atau bounch rate.

Artikel ini akan saya jadikan sebagai alat uji nyali. Saya tidak akan melakukan share di grup-grup Facebook, terlebih bila harus jadi bulan-bulanan ajakan blog walking yang salah kaprah. Biarlah berapapun trafik yang didapat dari search engine akan saya terima.

Sebenarnya tidak dianggap uji nyalipun bisa karena jauh-jauh hari sebelum ada Blogspot dan Facebook-pun saya telah atau pernah mengelola website. Saat itu benar-benar alami saja, atau menggunakan email sebagai alat promosi. Kemudian saya optimalkan fungsi RSS Feed bagi yang ingin berlangganan update via emailnya.

Nampaknya prinsip-prinsip tatakelola web belumlah berubah, tetapi dari sisi teknisnya itulah yang banyak berkembang. Terutama dengan kehadiran berbagai media sosial yang menantang untuk dimanfaatkan. Hanya saja ketika terjadi kesalahan praktek dalam hal memanfaatkannya maka yang diperoleh bukanlah sebuah kemajuan bagi web yang kita kelola tetapi justru mandek.

Tentang Praktek SEO



Sampai hari ini saya berpikir bahwa praktek atau implementasi SEO yang cukup sulit bukanlah pada reka template tetapi justru pada penyajian artikel. Bagaimana membuat judul dengan keyword yang sedemikian rupa terarah, membuat isi artikel yang menarik bagi pengunjung, mempertahankan agar artikel tetap berada di ranking bagus SERP, bagaimana agar artikel-artikel tersebut berbobot, dan sebagainya adalah memiliki level kesulitan tersendiri.



Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Dinamika Blogwalking Dan Berkomentar Di Dunia Maya, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.