Sabtu, 21 November 2015

Mengapa Mereka Tidak Memasang Google Adsense?

   
Bila kita mengamati secara cermat, maka akan menemui beberapa fakta bahwa banyak blog populer bertrafik tinggi yang tidak mengikuti atau memasang Google Adsense. Kemudian kitapun mendapati banyak pula blog-blog yang sebelumnya menerapkan Google Adsense kemudian setelah beberapa lama tidak lagi. Bahkan kemudian beralih ke berbagai adsense alternatif.

Tentang blog-blog bertrafik tinggi yang tidak menerapkan Google Adsense, kemungkinan besar adalah karena mereka tidak pernah lolos pada peninjauan tahap kedua. Dan penyebab mereka gagal sangat mungkin karena konten-kontennya yang tidak memenuhi syarat dari Google. Adapun syarat-syarat tersebut terbilang lengkap, mulai dari yang mudah dipenuhi hingga yang paling sulit dipenuhi. Apa saja contoh syarat-syarat tersebut? Di antaranya adalah :

Dilarang menggunakan tangkapan-tangkapan layar yang berasal dari produk Google tanpa ijin,
Dilarang membingkai situs pihak lain,
Dilarang memasang video Youtube,
Dilarang memasang script-script iklan tertentu,
Dilarang memasang link download yang bertentangan dengan perlindungan hak cipta,
Dan sebagainya.

Selanjutnya blog-blog yang tadinya memenuhi syarat penerapan Google Adsensepun bisa di-banned di tengah jalan. Dan untuk memulihkannya kembali bukan perkara mudah.

Bagi yang terbiasa menggunakan produk-produk orang lain secara ilegal, misalnya saja Windows dan Office bajakan, lagu bajakan, film bajakan, dan lain-lain maka prinsip bersih dari Google memang akan sangat memberatkan.

Semua Itu Relatif

Bila ada situs-situs bertrafik tinggi dan populer tapi tidak lolos peninjauan Google Adsense, maka bukan berarti secara otomatis situs-situs mereka tidak berkualitas dan tidak bermanfaat. Toh persoalan standar yang ketat dari Google-pun bisa disikapi santai berdasarkan selera. Suka pakai, tidak suka jangan pakai.

Memang, untuk situs-situs yang sangat mengandalkan pada kunjungan organik, bukan kunjungan langsung, sepenuhnya menentang kebijakan Google adalah merupakan kerugian. Dan bila kita mau jernih, standar-standar atau kebijakan-kebijakan Google itu sangat positif. Dalam hal perlindungan hak cipta misalnya.

Atas nama lebih bertujuan melayani pengunjung dan kebebasan berekspresi, maka tidak sedikit situs-situs populer yang tidak menerapkan Google Adsense atau tidak lagi berusaha melakukan perbaikan setelah di-banned. Dan hal inipun sangat bisa dimaklumi. Betapapun akan sangat terasa sulit saat membuat sebuah tutorial tentang desain template blogger misalnya, tanpa menyertakan sejumlah tangkapan layar dari situs blogger.com. Padahal bila disertakan juga maka sama artinya dengan melanggar kebijakan Google.

Ada peribahasa yang mengatakan bahwa mempertahankan sesuatu adalah lebih sulit dibanding memperolehnya. Nah rupanya hal inipun berlaku pula pada para Adsener. Memperoleh approval-nya saja sulit, apalagi mempertahankannya.

Pada dasarnya para pengunjung blog akan lebih fokus pada konten dari sebuah blog dibanding mempersoalkan apakah blog tersebut mengikuti program Google Adsense ataukah tidak. Bahkan tidak sedikit pengunjung yang justru lebih menyukai blog-blog tanpa iklan. Dan perlu saya tekankan bahwa artikel ini sama sekali tidak mengajarkan kepada anda tentang bagaimana caranya agar lolos atau diterima sebagai Google Adsense Publisher.


Bila anda ingin diterima sebagai Google Adsense Publisher, maka maka yang terbaik dilakukan adalah mengikuti panduan yang langsung diberikan oleh pihak Google. Adapun mengikuti panduan-panduan yang ditulis oleh para Blogger adalah pilihan kedua. Berhati-hatilah, terutama bagi para newbie, ketika mengikuti panduan-panduan Google Adsense yang ditulis oleh para blogger. Bagaimana mungkin mereka bisa memberikan panduan yang baik sementara mereka sendiri tidak pernah lolos diterima sebagai publisher.

Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Mengapa Mereka Tidak Memasang Google Adsense?, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.