Minggu, 28 Agustus 2016

Mengenang Kesuksesan Mbah Marijan, Sinta, dan Jojo

   
Mengenang Kesuksesan Mbah Marijan, Sinta, dan Jojo - Mbah Marijan pada detik itu tidak berpikir apapun selain berkeyakinan bahwa dirinya tak perlu turun gunung agar selamat. Tak ada dalam benaknya obsesi untuk menjadi bintang iklan Extra joss berdampingan dengan Vega, Rieke Dyah Pitaloka, dan Doni Kusuma. Maka demikianlah, ketika ancaman gunung meletus itu tak lagi ada maka semuanya seperti mimpi. Dalam tempo kilat Mbah Marijan menjadi selebritis baru. Sekali lagi seperti mimpi dan bukan meraih mimpi.

Beberapa tahun sesudahnya dua remaja lucu serta ceria yaitu Jojo dan Sinta juga dikejutkan oleh kenyataan dari bukan siapa-siapa menjadi seseorang. Rasanya terlalu berlebihan bila ada yang menyebutkan bahwa mereka ingin populer dengan cara super-instan.

Mereka sama seperti kebanyakan orang yang memanfaatkan Youtube sebagai big-storage gratis untuk menyimpan klip video. Dengan wajah nyaris tanpa make-up, dan pakaian sederhana yang jauh dari keartisan, mereka melakukan rekaman amatir hanya untuk satu tujuan yaitu : iseng-iseng ringan dan tak berbahaya. Kalau pada akhirnya mereka berangsur terkenal maka mirip Mbah Marijan yaitu seperti mimpi tapi bukan meraih mimpi.

Ada persamaan antara Mbah Marijan terhadap duet Jojo - Sinta. Persamaan mereka adalah memiliki karya. Ya, memiliki karya ! Sebuah karya yang tanpa direkayasa berlebihan namun ternyata diluar dugaan disukai banyak orang.

Tahun 2002, Ary Ginanjar Agustian sang pakar ESQ, menepuk pundak saya dan berkata : "Pak, jika mampu menanam biji kurma maka tanamlah andaipun kita tahu bahwa besok akan kiamat."

Nasihat bersifat sugesti tsb berusaha saya tanamkan di alam bawah sadar sekuat daya. Saya hanya berpikir jika nasihat yang baik mengapa tidak diikuti tanpa harus banyak dalih, pesimisme, atau apatis. Dan untuk berkarya hanya butuh niat. Kita tidak dituntut untuk membuat karya diluar kemampuan. Kalau kemampuannya baru sebatas menulis misalnya ya menulislah dengan segenap kesungguhan tanpa banyak berangan-angan atau mengeluh.

Kenyataan yang terjadi pada Mbah Marijan, Jojo, serta Sinta terlalu nyata untuk dipungkiri. Dan tanpa harus mengulas faktor x yang berada diluar jangkauan manusia maka yang pasti modal mereka adalah berkarya. Ya, hanya berkarya!

Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Mengenang Kesuksesan Mbah Marijan, Sinta, dan Jojo, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.