Minggu, 15 November 2015

Tips Untuk Pemula Di Jejaring Sosial


Tidak selamanya aku mulus dalam menulis sebuah artikel. Ada yang bahkan hingga setahun tidak pernah jadi, misalnya saja artikel yang berjudul : Tips Untuk Pemula Di Jejaring Sosial.

Salah-satu hal yang membuat aku ayal-ayalan dalam menyelesaikan artikel ini adalah kekhawatiran. Khawatir menyinggung banyak pihak, khawatir dianggap merendahkan, khawatir disangka menggurui, khawatir dituduh sombong, dan sebagainya. Tapi yakinlah, niat saya menulis artikel ini semata-mata hanya untuk berbagi dengan anda.

Sangat sulit bagiku mengenang masa-masa menjadi pemula yang pada saat itu Facebook belum ada. Dengan internet berkecepatan maksimal hanya 56kb, aku berselencar di Yahoo Millist, Friendster, Plasa, Astaga, Boleh, Sms Ac, Portal KS, dan banyak lagi yang aku lupa.

Plasa dot com, Boleh dot com, dan Astaga dot com adalah yang cukup ternama di Indonesia pada saat itu. Bahkan Friendster sendiri tidak mampu menggoyang mereka selama area persaingannya di Indonesia.

Dan aku termangu manakala mengunjungi ketiga buah situs Indonesia yang ternama pada jamannya itu. Facebook benar-benar seperti badai yang mampu meluluh-lantakkan situs apapun yang sejenis.

Siapapun yang saat ini yang berpredikat senior, pakar, ahli, berpengalaman, atau apapun istilahnya tentu pernah menjadi pemula. Dengan demikian istilah pemula, atau menjadi pemula, berstatus pemula, bukanlah suatu aib atau kelemahan. Justru ini adalah peluang. Begitupun ketika anda menjadi pemula di jejaring sosial.

Semoga kali ini aku berhasil menuntaskan artikel ini.

Ada beberapa tips yang sekiranya pantas anda pikirkan ketika akan bergabung di jejaring sosial. Akan bergabung atau sudah bergabung tetapi sebagai pemula. Di antara tips-tips tersebut adalah :

Tanamkan Niat Yang Baik

Niat yang baik memang tidak otomatis menjamin hasil yang baik, tetapi hasil yang baik selalu dimulai oleh niat yang baik, dan hal ini berlaku pula ketika anda bergabung di suatu jejaring sosial. Bila niat utama anda bergabung di jejaring sosial hanya sekedar untuk ikut tren, mungkin ini masih bagus. Tetapi ketika niat anda adalah untuk menumpahkan uneg-uneg, mencari pelampiasan, kamuflase, dan sejenisnya maka dijamin anda akan kecewa. Terlebih ketika berbenturan dengan yang niatnya sama. Tidak ada bedanya seperti mempertemukan si kudis dan si kurap. Si kudis ketularan kurap sementara si kurap ketularan kudis.

Pelajari dan Cermati

Hal-hal yang harus anda pelajari bukanlah sekedar cara mendaftar dan cara login tetapi juga menyangkut fitur-fiturnya. Banyak di antara para pemula yang akhirnya stress gara-gara gagal mempelajari, atau bahkan tidak mau mempelajari, fitur-fitur yang umum pada suatu jejaring sosial.

Seorang ibu seringkali marah-marah karena dia merasa tertipu saat smartphone-nya beberapa kali berbunyi dengan jeda yang sempit. Dengan sumringah dia lari-lari dari dapur ke kamarnya. Sumringah karena mengira ada sms atau call dari sahabatnya yang berjanji akan menghubungi pada jam itu. Betapa kecewanya dia ketika yang didapati adalah ajakan bermain game yang otomatis datang karena dia menghidupkan fitur facebook SMS.

Seorang ibu lainnya marah-marah karena alasan lain. Oleh teman-teman anaknya dia dimasukkan ke inbox massal Facebook. Di saat anak-anak itu ramai berbalas pesan, smartphone si ibu tidak henti-hentinya berbunyi. Dia tidak tahu bahwa pada Facebook ada fitur untuk keluar atau meninggalkan percakapan. Lalu dimanakah kedua orang ibu itu menumpahkan kekesalannya? Di facebook juga. Mereka tumpahkan kejengkelannya melalui status. Dan pahamlah dunia bahwa si ibu adalah seorang pemula yang pemarah, gaptek, tapi bersemangat Facebookan.

Selain mempelajari fitur, maka hendaklah anda juga mencermati hal-hal umum lainnya seperti memulai pertemanan. Terutama pertemanan yang asli maya, yaitu dimana anda dan mereka belum pernah bertemu dan tidak saling kenal.

Bila anda mendapat ajakan pertemanan, maka jangan cepat-cepat mengonfirmasi. Cermatilah siapa yang mengajak berteman itu dan baca-baca pula statusnya. Melalui status-statusnya maka anda akan paham apakah ia adalah tipikal orang yang anda sukai atau tidak. Siapa tahu ia adalah seorang ilmuwan yang gemar menulis panjang lebar dan ilmiah padahal anda tidak menyukai itu. Hal ini berlaku pula ketika anda berniat mengajak seseorang untuk berteman. Jangan mudah klik pada notifikasi Facebook yang bertuliskan Orang Yang Mungkin Anda Kenal.

Sikap cermat sangat diperlukan agar anda tidak bersikap reaktif yang nantinya akan sangat menunjukkan bahwa anda itu seorang pemula. Terkecuali jika memang anda sendiri seorang yang legowo dengan berterus-terang mengakui kepemulaan itu. Meskipun tidak banyak yang melakukan, tetapi beberapa kali aku menemukan Facebookers yang menulis status senada ini : Saya pendatang baru, mohon dimaklumi jika ada yang kurang-kurang pada status saya ya.

Sikap cermat juga diperlukan agar anda tidak menunjukkan reaksi berlebihan terhadap sesuatu yang sebenarnya secara konsensus tidak dipermasalahkan oleh para senior. Adalah sangat umum terjadi bila para pemula di jejaring sosial mempermasalahkan :

1. Akun yang menggunakan nama alias,
2. Status panjang yang lebih mirip artikel,
3. Gaya bahasa yang baku dan nampak berat untuk dikomentari,
4. Gaya khas nyleneh seseorang saat menulis status,
5. Notifikasi yang datang secara otomatis,
6. Status yang datang bertubi-tubi ke beranda,
7. Status-status yang berisi iklan atau promosi,
8. Munculnya banyak tag nama ke beranda,
9. Dan sebagainya.

Sebenarnya bukan hanya para pemula yang suka mempermasalahkan poin-poin tersebut di atas, mereka yang cukup seniorpun ada yang suka mempermasalahkan, tetapi secara umum para senior lebih toleran. Mungkin karena mereka telah kenyang dengan asam-garam dunia maya.

Siapkah Anda?

Cukup banyak para pemula yang akhirnya mundur dari dunia maya, dan penyebabnya sangat mungkin karena mereka tidak menemukan apa yang diharapkannya. Berharap bisa refreshing dengan cara Facebookan tapi ternyata yang didapat malah lebih stress. Dan hal itu sangat mungkin terjadi karena mereka tidak siap atau memiliki ekspektasi yang berlebihan. Jadi poin pokoknya adalah siapkan mental anda jika memang ingin aktif di dunia maya. Seserius itukah? Hehehe, ya tergantung cara pandang anda juga sih.

Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Tips Untuk Pemula Di Jejaring Sosial, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.