Minggu, 20 September 2015

Tips SEO Pada Website atau Blog (Bagian Pertama)




Seorang rekan menyarankan saya untuk menulis tentang tips SEO, dan ini tentu saja menjadi tantangan bagi saya yang belum menjadi seorang pakar dalam memenej website atau blog.  Maka ujung-ujungnya adalah mengambil referensi dari pengalaman pribadi yang berusaha saya ingat-ingat sejak pertama kali membangun sebuah website hingga sekarang. Ya, pertama kali saya membangun website adalah tahun 1999 ketika Microsoft Frontpage masih populer.

Selanjutnya tulisan ini semata-mata saya niatkan untuk berbagi, bukan untuk menggurui. Harapannya tiada lain adalah untuk memperkaya khasanah atau wawasan mengenai bagaimana caranya agar kita bisa meraih ponten tinggi dalam SEO atau Search Engine Optimization.

Bila meraih ponten atau poin SEO yang tinggi dianggap sebuah visi, maka harus memulainya sejak menentukan apa konten blog Anda dan bagaimana cara menyajikannya nanti. Terkait dengan ini seacara umum ada dua macam cara penyajian yaitu menggunakan konsep niche blog dan konsep non niche blog. Kita mulai dengan membahas niche blog.

Apakah Niche Blog itu?

Niche Blog adalah sebuah blog yang membahas satu topik tertentu saja dan tidak membahas beragam topik. Contoh jika blog Anda hanya membahas seputar hewan ternak maka niche blog Anda adalah hewan ternak. Dalam hal Anda mengkreasi sejumlah menu atau kategori pada blog tersebut, maka tidak terlepas dari tema hewan ternak tersebut.

Kelebihan Niche Blog

  1. Karena membahas satu topik khusus, maka topik bahasannya bisa lebih fokus. Untuk mengisi artikel-artikel blog tersebut Anda tinggal berkonsentrasi pada satu topik saja.
  2. Bisa lebih mudah menjadi blog otoritas dan rujukan. Syaratnya tentu saja dengan konsisten memperkaya blog anda dengan topik tunggal yang telah ditetapkan tersebut.
  3. Lebih mudah dioptimasi termasuk dari sisi SEO. Hal ini mudah dipahami karena kata kunci blog Anda tidak beragam. Dalam contoh di atas, keyword utama Anda hanya terfokus pada kata "hewan ternak",
  4. Masih terkait dengan optimasi, dengan menggunakan niche blog maka keunikan blog anda dari sisi tampilanpun lebih mudah dikreasi. Bila niche blog Anda adalah hewan ternak, maka mudahlah bagi Anda untuk menentukan template yang sesuai. Template-template dengan gaya flora & fauna, atau yang berbau alam misalnya, bisa Anda terapkan.


Kekurangan Niche Blog

Meskipun relatif, yang dikhawatirkan dari sebuah niche blog adalah perolehan trafiknya. Ketika Anda menentukan "hewan ternak" sebagai niche, maka para pengunjungnyapun hanyalah mereka yang tertarik pada hewan ternak. Sebuah niche blog yang optimized hampir pasti akan kalah trafik oleh sebuah blog multikonten yang optimized juga. Bila digambarkan maka persis seperti kekalahan warung gado-gado terhadap warung makan yang menyediakan berbagai macam menu.

Jenis-Jenis Niche Blog

Ketika Anda telah menentukan untuk menggunakan konsep niche blog, maka sangat mungkin topiknya masih sangat luas jangkauannya. Karena itu niche blogpun masih dikelompokkan pula tergantung pada seberapa jauh jangkauan yang dibidik. Ada empat jenis niche blog yaitu :
Whole-niche , adalah niche blog yang membahas seluruh jangkauan topik. Misalnya jika blog Anda membahas seputar Blogger, maka Anda membahas seluruh topik, mulai dari sejarah blogger, template Blogger, panduan Blogger, seo Blogger, monetize blogger dan keseluruhan topik Blogger lainnya.

  1. Broad-niche, adalah niche blog yang tidak membahas keseluruhan topik, melainkan sebagian besar topik. Misalnya jika blog Anda membahas seputar Blogger, maka bisa saja blog Anda membahas bagaimana bisa menghasilkan uang, jadi pembahasannya meliputi, seo untuk blogger, hingga monetize blog Blogger Anda.
  2. Themed-niche, adalah niche blog yang sudah mengarah ke suatu topik tertentu saja. Misalnya blog Anda topiknya seputar Blogger, maka pembahasan di blog Anda hanya seo off page untuk blogger saja. Atau hanya tentang template blogger saja mulai dari merancang hingga mengembangkan.
  3. Micro-niche, adalah niche blog yang sangat sempit dan begitu terarah detail. Misal topik blog Anda adalah seputar blogger, maka pembahasan di niche blog Anda nantinya hanya membahas seputar seo on page khusus riset keyword. Atau blog yang hanya berfungsi sebagai article submitter.


Strategi Penggunaan Niche Blog

Terkait dengan seluruh uraian di atas, maka penerapan niche blog sesungguhnya bukanlah hal yang kaku, ia fleksibel. Saya mengasumsikan bahwa saat ini :

  1. Anda belum berpikir untuk menggunakan domain sendiri alias hanya menggunakan http://namablog.blogspot.com sebagai sarana untuk memublikasikan artikel-artikel.
  2. Anda adalah seseorang yang siap menuliskan aneka ragam topik dengan baik. Anda paham tentang Blogger, anda paham tentang hewan ternak, anda paham tentang organisasi, anda paham tentang musik, anda paham tentang bla bla bla, dan ingin menuangkan semuanya itu di dalam blog.
  3. Maka strateginya adalah Anda harus membuat beberapa blog dengan niche yang berbeda-beda. Ada blog Anda yang ber-niche musik, ber-niche blogger, ber-niche organisasi, dan sebagainya. Dan bila ini Anda terapkan, maka meskipun Anda telah menulis beragam topik maka tetap saja secara prinsip Anda telah menerapkan niche blog.


Saya sangat menekankan pada asumsi ini :

Anda belum berpikir untuk menggunakan domain sendiri alias hanya menggunakan http://namablog.blogspot.com sebagai sarana untuk memublikasikan artikel-artikel.

Saya menekankan itu karena ketika Anda telah berpikir untuk menggunakan domain sendiri maka sense Anda terhadap konsep niche blog akan bergeser atau berubah. Terlebih bila Anda termasuk ke dalam jenis seseorang yang multi kapasitas, atau siap menulis beragam topik secara baik.

Muara dari sebuah SEO adalah hadirnya trafik yang tinggi pada sebuah website atau blog.


Dalam artikel berikutnya di bagian kedua saya membahas mengenai tips memilih domain.

Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Tips SEO Pada Website atau Blog (Bagian Pertama), semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.