Rabu, 25 November 2015

Anti Virus Tidak Menjamin 100% Pengamanan


Anti Virus adalah program atau software pengaman yang biasa diinstalasikan pada pc, notebook, server, bahkan hingga perangkat mobile.

Pemasangan ati virus ditujukan untuk mengamankan perangkat-perangkat tersebut dari serangan virus. Terkait dengan ini, selalu menyeruak opini yang mengatakan bahwa kehadiran virus dan anti virus adalah satu paket konspirasi bisnis. Artinya virus sengaja dibuat oleh pihak-pihak tertentu agar mereka bisa menjual antinya yang pasti laku di pasaran. Benarkah demikian?

Diawal-awal kemunculannya, tudingan berbasis teori konspirasi seperti di atas itu sangat mungkin mengandung kebenaran, tetapi seiring dengan waktu maka semuanya berubah. Kini secara peroranganpun, tanpa harus terdaftar sebagai salah-seorang personil pabrikan software dunia, bisa membuat virus dan anti virus karena sudah banyak panduannya yang tersebar.

Ibarat dikotomi pencuri - polisi, penjajah - pahlawan, dan sejenisnya maka kita akan selalu berhadapan dengan kenyataan bahwa anti virus sesungguhnya tidak bisa seratus prosen menjamin keamanan perangkat anda. Ia akan selalu tertinggal minimal satu langkah. Hal ini terjadi karena dalam hal cara kerja, anti virus berada pada garis reaksi sedangkan virus pada garis aksi. Artinya demikian :

Para pembuat anti virus melakukan updating atau pembaruan pada produknya adalah sesuai dengan aksi yang dibuat oleh para pembuat virus. Bila para pembuat virus merilis virus baru, ada fakta di lapangan bahwa virus baru itu memakan korban, maka para pembuat anti virus itu baru bereaksi. Hal ini logis terjadi karena secara teknis perlu mengetahui bagaimana modus operandi si virus, baru bisa ditentukan bagaimana cara penanggulangannya. Memang sudah lama ada yang disebut heuristic untuk menambah keampuhan anti virus, tetapi lagi-lagi itupun tidak bisa 100% menjamin.

Perilaku Penggunapun Ikut Menentukan


Pada umumnya perangkat-perangkat yang relatif mudah dibobol oleh virus adalah karena keawaman pengguna yang cukup tinggi. Rasa ingin tahu mereka yang manusiawi dimanfaatkan benar-benar oleh para pembuat virus. Dan itu dilakukan dengan metode tidak tanggung-tanggung. Perilaku umum suatu bangsa dalam berinternet juga menjadi salah-satu pertimbangan. Di Indonesia misalnya, karena ada kecenderungan sebagian pengguna internetnya yang gemar terhadap pornografi, maka viruspun disebarkan melalui pancingan gambar-gambar atau video-video cabul.

Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak pengguna peralatan komputer di Indonesia yang secara teknikal kurang menguasai pengetahuan dasar tentang benda canggih ini. Mereka hanya memiliki skill seadanya dan menganggap bahwa komputer adalah barang yang free maintenance. Salah-satu sinyalemennya adalah jika telah memasang anti virus maka menganggap bahwa perangkatnya telah aman 100%. Bahkan tidak sedikit yang tidak memahami bahwa anti virus perlu selalu di-update.

Tidak ada satupun cara untuk mengobati keawaman kecuali belajar, belajar, dan belajar. Siapapun orangnya, termasuk saya sebagai penulis artikel ini, tidak akan pernah mampu menguasai ilmu komputer secara sempurna. Terlebih bidang yang satu ini senantiasa mengalami perkembangan yang pesat.

Anti Virus adalah program atau software pengaman yang tetap saja memiliki celah keamanan. Dengan demikian untuk meningkatkan pengamanan perangkat maka harus pula ditunjang oleh perilaku user. Salah-satu di antaranya adalah jangan mudah meng-klik sesuatu yang sangat menarik perhatian tetapi anda tidak mengetahui persis apa kontennya. Lebih baik mencari referensi dulu sebanyak-banyaknya.

Tentang Heuristic


Heuristic atau yang jika di-Indonesia-kan menjadi heuristik adalah salah-satu cara kerja anti virus yang didasarkan pada studi tentang perilaku beragam virus dari dahulu hingga sekarang. Dan pastinya ada jutaan virus yang dipelajari perilakunya. Dari hasil studi tersebut disusun sebuah algoritma anti virus yang mampu memperkirakan modus operandi seperti apa yang kelak akan digunakan oleh para pembuat virus. Dari perkiraan itulah dibuat updating anti virus yang terkesan tahu sebelum terjadi. Dan ketika si virus benar-benar muncul sesuai prediksi, maka habislah dia tanpa sempat membawa korban yang banyak.

Yang sangat umum dibabat habis oleh heuristic anti virus adalah berbagai macam crack dan keygen.

Sebuah virus pada hakikatnya tidak akan mati berapa kalipun ia diberantas. Andaipun tidak lagi terdengar kabar beritanya dalam hal memakan korban, bukan berarti ia mati. Kondisi yang sebenarnya terjadi hanyalah ia tidak lagi memiliki ruang gerak yang leluasa, kemana-mana akan dijegal oleh anti virus. Dan ketika ada celah sedikit saja, misalnya menemukan komputer yang belum memiliki anti virus, maka ia akan beraksi.

Mari Kita Berbagi Kebaikan!


Ada satu cara mudah bila anda ingin memberikan sumbangsih terhadap upaya-upaya pencerdasan bangsa. Salah-satunya adalah dengan membagikan artikel-artikel yang bermanfaat. Bila anda memiliki kapasitas sebagai seorang penulis, maka cara berbaginya adalah dengan menulis. Namun bila anda memilih untuk tidak menulis maka melakukan share atau berbagi link suatu artikelpun telah sangat cukup sebagai kontribusi.

Satu tahun terakhir ini nampaknya belantara mayapun telah terkena virus. Virus tersebut berwujud maraknya dukung-mendukung dan tentang-menentang dalam wujud share berita. Atau lebih tepatnya perang share link berita. Dan yang cukup memprihatinkan objek utamanya adalah presiden Indonesia, presiden bangsa kita sendiri. Yang timbul bukanlah sebuah resultante menuju bangsa yang semakin cerdas tetapi justru semakin buram karena ketegangan terselubung.

Hehehe, virus yang satu ini tentu sangat berbeda dengan virus komputer. Anti virusnya hanya ada di dalam hati masing-masing.

Secara praktikal berbagi link berita semacam itu, yang mendikotomikan sang presiden pada dua polarisasi di antara yang mencintai dan membenci, sungguh tidak produktif. Mengapa demikian? Ya karena untuk memperoleh berita-berita semacam itu sesungguhnya tidak perlu melalui perang share berita. Mencari sendiri di internetpun sangat mudah.

Oh ya, bila anda tertarik untuk mempersempit ruang gerak virus komputer maka bisa membaca artikel saya yang berjudul Mencegah Penularan Virus Komputer Via Media Portabel.


Demikian artikel singkat saya yang berjudul Anti Virus Tidak Menjamin 100% Pengamanan.

Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Anti Virus Tidak Menjamin 100% Pengamanan, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.