Senin, 15 Agustus 2016

Aku Ingin Punya Rumah yang Nyaman dan Penuh Berkah

Aku Ingin Punya Rumah - Postingan yang sedang anda baca ini adalah fiksi. Bersumber dari imajinasi penulis, jadi bukan berdasarkan kisah nyata, meskipun nama tempat adalah asli.

Tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini juga fiktif belaka. Dan bila ditemukan ada persamaan nama atau jalur kisah, maka itu hanya kebetulan semata-mata.

Kisah fiksi ini ditulis dalam rangka mengikuti Blog Competition yang diselenggarakan oleh Wiraland yang memiliki situs resmi di link www.wiralad.com. Dalam pengantarnya pihak Wiraland menyatakan demikian :
Ajang ini diselenggarakan bagi kalian para blogger untuk dapat menunjukkan bakat kalian di dalam perlombaan ini. Kalian akan di tantang mengkreasikan sebuah blog yang menarik dan patut dijadikan pemenang. Tujuan penyelenggaraan blog competition ini adalah untuk menghasilkan sebuah kegiatan yang positif dan inspiratif serta menimbulkan kreatifitas di kalangan muda jaman ini.
Tokoh utama dalam cerita ini adalah seorang pemuda bernama Hendar yang salah-satu obsesinya adalah ingin memiliki rumah.

**********

Namaku Hendar, seorang mahasiswa drop out. Bukan karena tidak ingin meneruskan kuliah, tapi karena saat ini ada hal lain yang harus dituntaskan terlebih dahulu. Aku harus bekerja keras demi sekedar sesuap nasi. Belum cukup untuk biaya kuliah. Dan ini telah memasuki tahun ketiga sejak bangku kuliah itu kutinggalkan.

Nun jauh di sana menyebrangi selat dan melalui jalan darat yang panjang ke arah Barat, aku memiliki beberapa kenangan. Mungkin termasuk kenangan manis namun sekaligus getir. Salah-satunya adalah di sebuah masjid yang terletak di kota Medan. Masjid itu berada di sebuah residen.

Ketika aku datang ke sana sambil menahan rasa lapar, masjid itu belum jadi. Yang ada barulah pondasinya saja. Saat itu dengan sungguh-sungguh memberanikan diri, aku berkata kepada salah-seorang pria. Nampaknya ia adalah mandor pada pembangunan masjid itu.

“Assalamuálaikum, bapak. Bolehkah saya mengganggu sebentar?”

Pria yang seusia ayahku almarhum itu sejenak menatapku seperti sedang menyelidik. Kemudian ia berkata,

“Wa ‘alaikum salam, silahkan anak. Mungkin bapak bisa membantumu.”

Dengan ragu aku berkata lagi,

“Nama saya Hendar, sudah seminggu ini berkeliling-keliling mencari pekerjaan. Tapi ternyata sulit, pak. Jika boleh saya ingin ikut bekerja membangun masjid ini.”

Komunikasi awal dengan si bapak tersebut berlangsung agak sulit. Ia nampak sangat berhati-hati. Dan setelah melakukan tanya-jawab yang cukup panjang, bahkan ia memintaku untuk memperlihatkan KTP, barulah aku diijinkan bergabung. Itupun dengan catatan bahwa selama beberapa hari aku akan dicoba terlebih dahulu.

Harun, itulah nama si bapak. Pada hari ke-4 ia berkata bahwa aku diperbolehkan meneruskan pekerjaan hingga masjid selesai. Tentu saja aku gembira mendengarnya. Dan berjanji untuk bekerja lebih giat lagi.

**********

Pak Harun ternyata bisa menjadi mentor yang baik bagiku, tentu saja aku merasa betah bekerja keras bersamanya. Berbagai order pembangunan rumah dapat kami selesaikan tanpa komplain berarti. Dampak baiknya tentu ada, yakni aku mulai bisa menabung untuk meneruskan kuliah nanti.

Nasib membawaku tinggal lebih lama di kota ini, diajak oleh pak Harun untuk membangun perumahan yang dikelola oleh Wiraland Property Group. 

Pertamakali memasuki wilayah perumahannya, aku terkagum-kagum sekaligus merasa tertantang. Aku harus bisa membayar kepercayaan dari pak Harun. Dan pekerjaan yang disodorkannya bukan kaliber biasa. Saat itu tim kami terdiri dari lebih kurang 20 orang dengan usia yang bervariasi.

Ketika melihat deretan rumah yang telah jadi, tak kuasa hatiku berbisik, aku ingin punya rumah. Ya, aku ingin punya rumah sendiri karena selama ini masih ikut orang tua. Itupun di rumah kontrakkan yang sangat sederhana cenderung kumuh.

Aku tergelitik untuk mengetahui lebih jauh tentang perumahan elit yang dikelola oleh Wiraland ini. Dengan menggunakan sepeda motor pak Harun, aku berkeliling. Ya, ternyata aku berada di salah-satu proyek yang sedang digarap oleh Wiraland yaitu River Valley Residence.

Area Proyek River Valley Residence

Murah Sekarang Mahal Kemudian

Terpampang sebuah iklan yang menyebutkan bahwa harga rumah di sini murah. Ya, aku akui bahwa bila dibandingkan dengan di tempat-tempat lain, untuk kualitas rumah dan lingkungan semacam, harga rumah di Wiraland tergolong murah.  Layak jika mereka memasang jargon Rumah Murah di Medan. Tapi tentu saja aku belum mampu membelinya untuk saat ini.

Wiraland dalam iklannya menyebutkan : Murah Sekarang Mahal Kemudian. Maksudnya adalah pada saat ini kita bisa membeli dengan harga murah, tapi nantinya harga jual akan mahal. Ya, itu karena harga bakal naik berlipat-lipat dikarenakan dilintasi rencana Ring Road 2 & Pembangunan Kampus USU 2

- 5 Menit dr Royal Sumatera Golf
- 3 Menit dr Kebun Binatang Simalingkar
- 10 Menit Sekolah AL-AZAR
- 15 Menit Ke J-City
- 20 Menit Ke Jalan Ring Road
- 25 Menit Ke Jalan Jamin Ginting
- 30 Menit Ke Ring Road City Walk
- 40 Menit Ke Brastagi

Aku terus berkeliling sambil melihat-lihat berbagai model rumah yang telah dibangun. Anganku melayang untuk memiliki satu saja rumah di sini. Aku ingin membawa ibu serta adik-adikku yang saat ini berjejal di rumah kontrakan yang sempit dan kumuh. Aku ingin punya rumah.

Type Crystal. LB 36 m2 6 x 12 m2 2 Kamar Start From : 106 Jt.

Type Jasper LB 58 m2  7 x 20 m2  2 + 1 Kamar  Start From : 200 Jt

Type Ruby - Start From : 278 Jt - LB 67 - m2 8 x 20 m2 - 2 + 1 Kamar 

Banyak model rumah yang ditawarkan, dan aku sangat kesengsem pada type Ruby dan Topaz. Type ini ditawarkan dengan harga mulai Rp 278 juta dan type Topaz mulai dari Rp 336 juta. Menurutku murah, terlepas dari apakah aku mampu atau tidak untuk membelinya. Aku menilai rumah tentu saja dengan membandingkannya dengan tempat-tempat lain pada rumah yang sekelas.

Type Topaz - LB 78 m2 - 9 x 20 m2 - 3 Kamar - Start Form : 336jt 

Lalu adakah type lain yang lebih besar dan lebih bagus? Tentu saja, dan anda bisa menelusurinya di situs resmi Wiraland yaitu www.wiraland.com.

Di situs resminya itu pula aku mendapat penjelasan sebagai berikut :
Sejak kemunculannya di tahun 2003, Wiraland telah membuat banyak gebrakan yang unik di kota Medan. Salah satu yang membuat Wiraland unik adalah keberhasilannya dalam mengubah proyek perumahan yang telah lama tidak diminati, sepi pembeli menjadi proyek perumahan yang diminati dan bahkan sold-out. Hal ini tentunya tidak mudah dan membutuhkan kejelian dan kepiawaian dalam mengolah suatu proyek yang telah lama ‘mati’ menjadi hidup kembali.
Tidak hanya sekedar membangun bangunan rumah, Wiraland juga berkomitmen untuk menghidupkan suasana perumahan sekitar dengan penghijauan dan membangun fasilitas yang menunjang gaya kehidupan sehingga penghuni bisa merasakan kenyamanan maksimal.
Begitulah, beberapa rumah telah selesai kami bangun sebaik-baiknya sesuai dengan standar kualitas yang diharuskan oleh pihak Wiraland. Kini aku sedang berada kembali di kampung halaman sambil menunggu order pembangunan selanjutnya. 

Di kampung halamanku tercinta ini, kabupaten Serang provinsi Banten, aku beristirahat sambil melepas rindu bersama ibu dan adik-adikku. Dan obsesiku masih tetap ada, Aku Ingin Punya Rumah, yang Nyaman dan Penuh Berkah.

Anganku melayang ke kota Medan. Bukan isapan jempol, rumah-rumah keluaran Wiraland memang murah-murah. Dengan kualitas yang sama, harga di kampung halamanku bisa dua kali lipat.

Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Aku Ingin Punya Rumah yang Nyaman dan Penuh Berkah, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.