Senin, 17 Agustus 2020

Fenomena Google dan Sikap Terbaik Kita

   
Fenomena Google dan Sikap Terbaik Kita - Google, Facebook dan Indomie adalah beberapa contoh produk yang sangat mendunia. Mereka bisa mendunia karena mampu mencuri hati. Dan untuk bisa mencuri hati dibutuhkan kualitas. Maka kualitas itulah yang menghasilkan loyalitas dari pemakai atau penggemar.

Google tidak bisa menggantikan peran guru, tetapi ia bisa dimanfaatkan untuk mewariskan konten. Dan konten-konten itulah yang bisa jadi salah-satu sarana ajar.

Google tidak bisa dihentikan dengan cara boikot, satu-satunya cara untuk menghentikannya adalah dengan membuat produk sejenis yang lebih canggih. Dan itu mustahil bagi sebagian besar manusia di jagat raya. Kecuali jika Allah berkehendak lain.

Bagi saya Google sudah bukan lagi sekedar hasil karya manusia, tetapi takdir Ilahi Rabbi. Penilaian ini didasarkan pada fenomena Google yang sedemikian dahsyat.

Lalu siapa yang paling diuntungkan jika Google semakin laris manis? Ya tentu pemilik Google. Tetapi kita sendiri tidak dirugikan jika memakainya.

Jika kita enggan memakai Google karena "cemburu" oleh fakta bahwa pemilik Google yang paling diuntungkan, lalu kapan kita akan bisa menarik manfaat dari takdir Allah ini?

Allah telah memuliakan bangsa Arab dengan sejarah rasul pamungkas. Allah telah memuliakan bangsa Barat dengan teknologi. Dan Allah telah memuliakan bangsa kita dengan alam yang subur. Lalu mengapa kita masih sibuk memelihara rasa cemburu?

Alam kita subur tetapi kemakmuran belum merata, itu memang pekerjaan rumah kita yang tidak akan pernah selesai jika digarap oleh rasa cemburu.

Google dibesarkan tentu dengan dana yang luar biasa besar, dan secara tidak langsung bisa saja dananya berasal dari tambang-tambang kita yang dikeruk. Karena itu agar kita tidak rugi dua kali, maka Google harus dimanfaatkan.

Tapi untuk memanfaatkan Google perlu gadget serta internet, dan itu butuh modal juga tentunya. Maka di sinilah saya sering merasa masygul. Andaikata korupsi di Indonesia tidak parah, mungkin kita telah lama menikmati internet gratis.

Dari sini ada satu hal lagi yang bisa disimpulkan, bahwa jihad terbesar kita dalam bernegara adalah memberantas korupsi hingga titik terendah jika mustahil sampai nol. Jihad kita adalah memberantas korupsi, bukan melulu ribut soal model kebudayaan. Bukan pula sibuk menghasut agar anti pada budaya ini itu.

Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Fenomena Google dan Sikap Terbaik Kita, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.